Share

104. Hati Yang Membatu

"Papa ... Papa ...!" panggil bocah berusia lima tahun itu.

Sejak lepas dari pelukan Bara dan Nia mengambil paksa anaknya itu, selama itu pula Bima tak henti-hentinya merengek menyebut sang Papa.

"Sudah, diam, sayang!" pinta Nia sambil merebahkan Bima di ranjang king size, yang ada di kamar sang Bunda. "Mama sudah bilang, dia bukan Papanya Bima. Dia cuman orang asing yang ngaku-ngaku Papanya Bima."

Bima menggeleng dengan bibir mengerucut. "Mama bohong! Itu Papanya Bima."

Nia terdiam, ia sendiri juga binggung kenapa anaknya ini yakin banget kalau Bara adalah Papanya. Kalau hanya sekedar ucapan, Bima tidak akan seyakin itu jika tidak ada hal lain yang membuatnya sangat percaya.

Tanpa Nia ketahui, Bara telah menunjukkan foto pernikahannya dengan Nia pada Bima, makanya bocah itu langsung percaya begitu saja.

Bara sendiri, meskipun sudah bercerai tapi ia tidak menghapus foto-foto yang ada di galeri ponselnya. Saat itu tujuannya agar tetap mengenang Nia tapi dalam hal kebencian, ia tidak ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status