Share

91. Menghabiskan Waktu

"Oke, biarkan aku cerita yang sebenarnya sama Pak Bara!" putus Tina setelah mendengar cerita lengkapnya dari Nia.

Nia mengeleng lemah tidak bersemangat. "Gak perlu, toh dia sudah mengucapkan talak padaku."

"Tapi, Nia. Kalian kan masih bisa rujuk. Ingat ada nyawa lain di sini yang butuh pengakuan dari Ayahnya!" Tina mengusap pelan permukaan perut Nia setelah tahu kalau sahabatnya ini sedang hamil.

"Mas Bara, jijik sama aku, Tina! Tolong jangan paksa aku untuk kembali padanya. Aku akan membesarkan anak ini sendiri dan aku gak butuh dia."

Tina bisa melihat manik Nia mulai berembun, wajahnya juga dipenuh dengan kesedihan, amarah dan kecewa.

Tidak sanggup melihat sang sahabat bersedih, Tina langsung merengkuh tubuh bergetar Nia sembari mengusap punggungnya untuk menenangkannya.

"Iya, iya. Aku tahu kekecewaan kamu. Sekarang aku cuman bisa berkata, kamu yang sabar ya!"

Bibir Nia terlalu keluh untuk bisa menjawabnya. Namun, Tina bisa merasakan kalau sahabatnya itu menjawab dengan anggukan kep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status