Share

513. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Wulung melesatkan pecutnya ke arah utara, menarik dirinya, melakukan gerakan yang sama berkali-kali untuk mengejar kelima siluman. Argaseni dan Brajawesi segera menyusul dengan bantuan tongkat dan kapaknya.

Sementara itu, Bangasera tertawa ketika melihat kekesalan di wajah Wintara dan Nilasari. “Akhirnya kalian merasakan bagaimana kejamnya penghinaan. Harga untuk membantu kalian tidaklah murah. Kalian harus membuktikan jika kalian pantas ditolong. Jika tidak, bisa saja kalian akan berakhir menjadi sampah tak berguna.”

“Kau!” Nilasari bersiap menyerang, tetapi Wintara kembali menghadangnya.

Bangasera mengubah wujudnya menjadi ular, lalu bergerak cepat menyusul yang lain.

“Kakang, kenapa kau terus menghalangiku?” Nilasari berdecak kesal. “Pria hitam dan siluman ular jelek itu harus kita beri pelajaran.”

“Tenanglah, Nilasari. Aku tahu kau sangat kesal. Perlu kau tahu jika aku juga merasakan hal yang sama. Tapi membalas perbuatan mereka saat ini tidak akan menguntungkan bagi kita. Kita ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status