Share

544. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Wulung menarik kembali pecut apinya. Tubuhnya perlahan mengecil hingga akhirnya kembali ke ukuran semula. “Para pendekar bodoh itu kembali melarikan diri. Dasar terkutuk!”

Brajawesi meraih kembali kapak merahnya, mengawasi keadaan sekeliling. “Mereka hanya beruntung karena berhasil melarikan diri di saat yang tepat.”

“Limbur Kancana pasti membawa mereka ke suatu tempat yang tidak jauh dari tempat ini. Untuk memindahkan orang sebanyak itu, dia pasti membutuhkan kekuatan yang tidak sedikit, terlebih lima Jurig Lolong bersama mereka.” Argaseni mengentak tongkat ke tanah.

Bangasera menoleh ke arah air terjun. “Aku harus segera pergi menuju tempat itu untuk mengetahui apa dan siapa yang berada di dalam air terjun itu.”

Bangasera melompat dan seketika muncul di dekat air terjun. Ia memejamkan mata untuk mengetahui keadaan dari ular-ular beracun yang sudah disebarkan lebih dahulu. “Ular-ularku sama sekali tidak bisa mendekat ke air terjun itu. Ada semacam pelindung yang sangat kuat yang meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status