Share

548. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Matilah kau, Tarusbawa!” teriak Munding Hideung bersamaan dengan sabit api yang membesar dan bersiap menghantam tubuh Tarusbawa. Senyuman bengisnya seolah akan melahap wajahnya sendiri saking senang akan menghabisi lawan tangguh yang sudah merepotkannya berkali-kali. Ia bisa merasakan detak jantung Tarusbawa yang terus-menerus melemah dan ilmu kanuragaannya yang menghilang.

Di saat yang sama, Bangkong Bodas dan Simuet Koneng menghimpun kekuatan di tangan kanan hingga memancarkan cahaya merah kehitaman.

Di saat ketiga siluman bawahan Nyi Genit itu bersiap melenyapkan Tarusbawa, tubuh mereka tiba-tiba berhenti bergerak di udara.

“Apa yang terjadi?” Munding Hideung terkejut, mengamati tubuhnya yang tiba-tiba membatu di udara. Sabit apinya bertambah besar, tetapi mendadak mengecil setelahnya. Ia menghimpun kekuatan untuk mengetahui apa dan siapa yang tiba-tiba menjeratnya.

“Rantai putih?” Munding Hideung tercekat ketika tubuhnya sudah dijerat oleh rantai putih. Ia dengan cepat menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status