Share

574. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Angin berembus kencang dari arah Jaya Tonggoh, disusul guncangan kuat ke sekeliling. Perjalanan Galih Jaya, Dharma, Malawati dan para pendekar muda lainnya terhenti karena pepohonan berguncang kuat hingga ranting berjatuhan dan daun berguguran.

Asap tebal tampak mengelilingi Jaya Tonggoh dari kejauhan. Kawanan burung dan hewan lain berlari menjauh ke hutan lebih dalam. Untuk sementara waktu, para pendekar terdiam dengan tatapan tertuju ke arah Jaya Tonggoh.

“Pertarungan kembali terjadi,” ujar Galih Jaya dengan wajah cemas, mengepal tangan erat-erat. Saat menoleh pada rekan-rekannya, ia melihat raut khawatir dan ketakutan.

“Kita harus melanjutkan kembali perjalanan, Galih Jaya.” Dharma menyentuh bahu Galih Jaya. “Aku tidak bermaksud buruk dan meremehkan perjuangan para pendekar yang sedang bertarung di Jaya Tonggoh. Hanya saja, kita harus bisa memikirkan keadaan terburuk dari pertarungan yang sekarang terjadi.”

Galih Jaya menarik napas panjang, menatap satu per satu pendekar yang sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status