Share

620. Petaka di Gunung Sereh Awi

“Kita harus segera bersembunyi secepatnya, Darmasena. Jika kita sampai tertangkap, kita akan berada dalam bahaya. Kita masih bukan tandingan Jaya Sasana maupun Limbur Kancana sekarang,” ujar Danuseka seraya melompat ke bawah.

“Aku benci mengakuinya, tapi kau benar, Danuseka.” Darmasena mengikuti Danuseka.

“Kita akan bersembunyi di bawah gua ini. Aku yakin kita akan menemukan sebuah tempat persembunyian.” Danuseka mengirimkan kembali pasukan kelelawarnya pada arah mulut gua. “Pasukan kelelawar itu akan menyamarkan hawa keberadaan kita.”

“Seberapa lama pasukan kelelawarmu bisa melakukannya?”

“Melihat lawannya adalah salah satu petinggi golongan putih dan tiruan Limbur Kancana, mungkin tidak akan lama.”

Danuseka dan Darmasena melompati satu per satu batu dengan cepat, sesekali menoleh ke samping, belakang, dan atas. Meski tampak tenang, mereka merasa sangat tegang mengingat siapa yang mereka hadapi sekarang.

Danuseka dan Darmasena melesat ke bawah, mendarat di sebuah tanah yang cukup lap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status