Share

Arwah Pendendam

Asoka segera memasang kuda-kuda, dia merasakan apa yang Fahma rasakan. Tapi sebelum pemuda itu bergerak, Gatra lebih dulu mengingatkan.

“Kau tidak bisa melihatnya, Soka. Meskipun memiliki mata batin pendekar naga, matamu tidak bisa disejajarkan dengan mata gadis itu. Roh merah yang menyerangmu adalah arwah gentayangan korban yang dibunuh orang-orang tengkorak merah.”

Suara telanan ludah terdengar singkat, Asoka tidak paham bagaimana dia bisa melawan roh merah itu seorang diri, sementara Gatra terikat janji dengan Ki Langkir Pamanang bahwa gagak itu tidak boleh membantu Asoka sebelum pemuda berkuncir menginjakkan kaki di padepokan.

“Guru, bagaimana kau bisa tahu tentang mata aneh milik Fahma? Kau jangan-jangan mengintip Fahma pas lagi mandi atau tidur ya, mengaku sajalah!” Asoka tiba-tiba tersenyum aneh.

“Matamu! Aku sudah hidup 500 tahun lebih lama darimu, Bodoh! Mana ada aku mata keranjang, melihat perempuan cantik saja aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status