Share

Bocah Semprul

Raden Kusuma menyuruh Barok terus bertahan di balik perisai energi. Mereka berdua akan bertahan bagaimanapun kondisinya.

“Benarkan kuda-kudamu, siluman kera itu setara dengan dua orang pendekar langit tingkat akhir. Lengah sedikit mereka bisa hancurkan perisai energi putih yang kau buat. Ingat, hutan ini tidak memiliki siluman lemah. Mereka semua kuat!”

Mengalahkan mereka sebenarnya hal mudah bagi Raden Kusuma, tapi dia menjaga adab sebagai tamu di hutan Babel. Para siluman itu sudah tinggal lebih lama dari pada dirinya yang baru beberapa dekade.

“Ingat, Barok, kita tidak boleh melukai mereka kecuali keadaan sudah terlampau darurat. Biarlah mereka melukai kita. Selagi masih bisa bertahan, jangan pernah menyerang mereka. Kita baru boleh menyerang hanya saat kita ada di ambang kematian.”

“Baik, Guru!” Barok membalasnya dengan anggukan.

Siluman kera maju lebih awal. Dia berlari dan meloncat kencang. Dua tangannya di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Smail Firmansyah
mani sambung nya ko lama skali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status