Share

Hutan Babel

Tak terasa, setelah berjalan lama, mereka akhirnya sampai di pintu masuk Hutan Babel daerah kaki gunung.

Tubuh Asoka awalnya kaku karena efek samping energi hitam Topus, tapi karena pemanasan bersama pendekar bertopeng, Asoka bisa merasakan otot-ototnya kembali. Yang tadinya kurus dan lemah, kini sedikit berisi dan kuat.

Dia mencoba jurus pemecah airnya di sebuah pohon beringin. Hasilnya tidak buruk, tapi masih belum memuaskan.

“Kakang, ajari aku jurus itu!” Fahma meloncat-loncat ria, dia kegirangan seperti melihat sebuah mainan baru. Matanya berbinar seolah pukulan pemecah air adalah hal menyenangkan untuk dicoba.

“Eh, eh, jangan belajar jurus itu ... lebih baik kau belajar membersihkan kulit singkong, atau mengupas pisang. Siapa tahu suamimu nanti tidak bisa mengupas kulit pisang.”

“Pelit!”

Gadis kecil itu memanyunkan bibirnya, Asoka hanya menanggapinya dengan kekehan ringan.

Hari keempat perjalan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status