Share

94. Bertarung dengan Gembira

Untung kepala Akar Sejara terlindungi oleh tangkisan tangan yang mengandung ilmu Pembunuh Sadis. Kuatnya energi ilmu itu berjasa besar menyelamatkan kepalanya dari tendangan Lompatan Iblis Mabuk Ardo Kenconowoto.

Meski selamat, Akar Sejara tetap merasakan kepalanya pusing dan berat. Sedikit banyaknya itu akan mempengaruhi performanya dalam bertarung.

“Lelele…!” teriak Ardo dengan lidah cadelnya.

“Kau dengar teriakan kakakmu, Rinta?” tanya Iblis Jelita kepada Rinta Kemiri, adik Ardo yang usianya 18 tahun, hanya selisih dua tahun dari usia kakaknya.

“Iya, Nyai. Itu teriakan kegembiraan Kakang Ardo,” jawab Rinta Kemiri.

Saat itu mereka masih duduk di dalam kedai makan, tetapi di dekat jendela agar bisa menyaksikan langsung pertandingan meski dari jauh.

“Itu tandanya dia sudah menikmati pertarungan itu. Jika dia sudah bertarung dengan gembira, aku pun akan sulit mengalahkannya. Yang harus kau tahu, kakakmu murid tiga orang Iblis, bukan satu Iblis saja,” kata Iblis Jelita.

Di medan tarung,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
hahahahaha fansy Ardo Cadel tetap setia
goodnovel comment avatar
Sandaria
fans Nyai Sakti akan kurang antusias keknya Om. enggak ada lagi adegan paha putih mulus tersingkap keliling dunia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status