Share

32. Undangan

Yulia masih mematung di depan pintu kamarnya. Lalu kemudian suara tangisan Cilla membuatnya langsung tersadar dan masuk ke dalam kamar.

"Eh, anak Ibu sudah bangun." Yulia menyimpan baju hadiah dari suaminya itu dan menggendong Cilla. Ia mencium pipi gembul Cilla dengan gemas.

"Mandi pagi, yuk, Sayang? Biar segar. Kamu sudah dua hari cuma di lap sama Ibu. Sekarang kita mandi, pakai air hangat." Yulia terus berceloteh riang sambil berjalan ke luar kamar untuk menyiapkan air hangat.

"Ehh ... Anak Bunda sudah bangun?" ucap Aira begitu melihat Yulia memasuki ruang makan.

"Sini, sini ... Bunda kangen sekali ingin gendong kamu ... " Aira langsung mengambil alih Cilla dari pangkuan Yulia dan menciumnya dengan gemas.

"Mbak, Cillanya mau aku mandiin dulu biar wangi."

"Iya. Kamu siapin aja air hangatnya. Biar Cilla aku yang gendong. Yang namanya bayi gak ada bau-baunya walaupun baru bangun tidur. Mulutnya juga wangi khas bayi."

Aira terus mencium Cilla yang masih terus menggeliat sambil meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status