Share

16. Berbagi Kehangatan

Sekeluarnya dari kamar mandi, Emily langsung merapatkan jubah. Ia tidak mengenakan apa pun di balik kain putih itu. Saat pandangan Prince tertuju padanya, sekujur sarafnya menegang.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" tanya pria itu sembari menghampiri.

Emily spontan menarik napas lebih dalam. Ia khawatir detak jantungnya meningkat. Entah mengapa, wajah si pengawal terlihat lebih tampan dengan pencahayaan yang kurang.

"Airnya dingin, jubah mandinya tipis, dan hair dryer-nya tidak berfungsi dengan baik. Rambutku jadi tidak benar-benar kering," gerutu Emily sebelum melipat tangan di depan dada. Ia menyesal telah memberikan pernyataan kedua.

"Kita punya stok handuk lebih. Gunakan saja sebanyak yang kau butuh. Aku hanya perlu satu. Kau bisa membungkus tubuh atau mengeringkan rambut dengan itu."

Sementara Emily mengangguk-angguk, Prince meruncingkan telunjuk. "Bagaimana kakimu? Sudah sembuh?"

Mata Emily sontak melebar. "Aku bahkan lupa kalau aku sempat jatuh. Lihat! Ka
Pixie

Ehem .... Senyum-senyum aja nih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
ahahahhaa.. kepikiran amaaatttttt ini ada adegan hipotermia ahahaa ngakak bacanya.. suka banget inih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status