Share

41. Harimau Putih Perkasa

Bintang terpekik. Tubuhnya terpental sampai tiga tombak. Pedang Pilar Bumi lepas dari pegangannya. Mukanya seputih kertas.

“Hai! sobatku! Apa kataku. Kau tidak berhasil!” berucap Maithatarun.

Bintang merasa sangat malu. Cepat-cepat dia ambil pedangnya kembali. Ketika dia memandang ke arah rantai, pemuda ini jadi kaget. “Lihat, hantaman Pedang telah meretakkan satu mata rantai!”

“Hai! sobatku, jangan terlalu gembira. Sebelum kau bisa memutus salah satu mata rantai, senjatamu itu mungkin sudah hancur dan tanganmu sudah tanggal dari persendian! Jangan keliwat memaksa. Biar para Dewa dan para Dewi yang menolongku!”

“Aku belum menyerah!” kata Bintang seraya simpan Pedang Pilar Bumi di balik pinggang pakaiannya.

“Apalagi yang hendak kau lakukan Bintang?” tanya Arya. Bintang tak menjawab. Dia tegak dengan kaki terkembang di depan rantai besi. Mulutnya tertutup rapat.

Zzgggghhh.....! Zzgggg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status