Share

71. Bertemu Indah

"Enak saja. Makanya cepat kasih jawaban kapan siap di lamar, nanti bikin sendiri," ledek Fitri sembari berbalik dan mendudukan anaknya di kursi khusus.

"Bawaannya kalau sudah nikah beda bicaranya ya, Fit. Apalagi anak sudah tiga, sudah mastah pembuat anak," Arin terbahak. Fitri menutup kabin belakang dan berjalan ke arah kabin depan dan duduk di kursi kemudi. Sebelum menutup pintu di bicara lagi dengan Arin.

"Lekas pulang temui Ayah ibumu, sampaikan salamku sama Om!" ucapnya lalu menutup pintu sambil terbahak.

"Dasar bawel!" Umpatan keluar dari wanita cantik di basmant.

Fitri melambai ke arah sahabatnya, ada perasaan lega dan bahagia. Kakaknya istimewa, sulit sekali untuk menerima perjodohan dari Papa Mamanya. Tidak menyangka, Farid menyambut niat baik Fitri saat itu.

Bibirnya terus memamerkan senyum yang tidak berkesudahan. Di perjalanan Fitri terus ngobrol dengan anak gadisnya yang belum genap tiga tahun, seolah anaknya paham dengan obrolan ibu tiga anak itu.

Ponsel terpampang di de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status