Share

79. Farid Mendadak Ragu

Paginya keluarga Fitri sudah bersiap. Pukul 05.30 mereka sudah memasuki mobil untuk ke rumah Papa terlebih dahulu.

"Bang, nanti ingat sarapan. Aku taruh di ransel bagian tengah," titah Istrinya sambil menutup pintu mobil dan memasang sabuk pengaman. Hilda duduk bersama kakak-kakaknya di belakang.

Tidak sulit membangunkan mereka, karena sudah terbiasa bangun gasik. Mereka akan sarapan di rumah mama kecuali Akram.

"Nanti pulangnya jangan kelupaan ke rumah, Abang bakalan kaget tidak ada orang di rumah," ucap Fitri terkekeh di tengah keheningan. Anak-anak masih malas untuk bicara kelihatannya. Tidak ada satupun yang berbicara.

"Nggak dong, Sayang. Jantung hati Abang di rumah mama, tentu abang pulangnya ke sana," jawab Akram. Mobil melaju dengan lancar masih terlalu pagi untuk orang meraktivitas.

Fitri menoleh ke belakang ternyata Hilda tertidur kembali, Syifa memberi kode sama bundanya untuk diam.

"Rupanya kalian diam karena Hilda tertidur lagi," bisik Fitri. Syifa dan Daffa mengangguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status