Share

76. Kakak Fitri

"Aku takut, Kak," rengek Fitri.

"Jangan berlebihan, kakak juga di telpon. Sini ponselnya," Farid merebut dari tangan adiknya. "Kelamaan," gerutunya.

"Assalamu'alaikum, Pa," sapa Farid.

"Wa'alaikum sallam, syukurlah ternyata kalian sedang berkumpul. Farid, mama mengkhawatirkanmu. Tadi telpon ke kantor kamu sudah pulang, telepon ponselmu tidak di angkat," gerutu papa namun terlihat lega.

"Iya, Papa. Farid baik-baik saja. Mama sehat kan?" tanya Farid.

"Mama sehat, hanya saja hari ini terlihat uring-uringan semenjak pulang arisan. Teman-temannya di temani menantu perempuan katanya," ujar Papa sebari terkekeh.

"Itu lagi pembahasannya, Farid bosan, Pa," keluh Farid, mendengar kelakuan mamanya yang seperti ini ujungnya menjodohkan dengan anak teman arisan.

"Jangan begitu, Farid. Mamamu sangat ingin kamu bahagia,"

"Papa, Farid sudah sangat bahagia dengan begini, Mama saja yang berlebihan," sahut Farid sambil duduk dengat tatapan melirik, tertuju pada adiknya yang menguping di samping k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status