Share

Bab 901

Gian memegang sebuah arloji untuk menghitung waktu sambil mengingatkan dengan santai, "Kamu masih punya waktu satu menit untuk berpikir! Sisca, kalau kamu nggak membunuh Bertha, maka yang mati malam ini adalah kamu!"

Di dalam helikopter, Pak Eko asistennya Gian memegang sebuah senapan jarak jauh.

Dia membidikkan titik merah ke wajahnya Sisca.

Bertha menahan tangan Sisca yang gemetaran sambil menenangkannya, "Jangan takut, ya. Ini cuman sebentar saja, kok. Sebenarnya aku sudah lama ingin menemui ayah kandungnya Hendra. Hanya saja beberapa tahun ini aku menjadi pikun. Sekarang aku sudah sadar, aku juga nggak ingin hidup lagi."

Sisca terus menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Hendra yang mengajari Sisca cara menembak, pistol ini juga diberikan oleh Hendra. Tapi, dia sekarang malah menodongkan pistol ini ke arah ibu kandungnya Hendra.

"Bibi, aku nggak ... aku nggak boleh menembakmu!"

"Sisca, panggil aku Ibu, ya? Aku ingin mendengarnya."

Sepuluh detik terakhir.

Gian menghi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status