Share

Acara Meriah

Ustad Ahmad dan ustadzah Rahmah menemani kami selama kunjungan di pondok. Sali lebih banyak diamnya selama bertemu dengan mas Ahmad.

Sali mengatakan jika dia ingin tinggal di pondok. Segera mungkin, aku meminta izin kepada ibu mertuaku. Ibu Sandi setuju, apalagi Sali butuh teman.

“Nggak apa-apa kamu di sini?” tanyaku lagi.

Aku menarik tangan Sali agar dia mendekat ke arahku.

“Nggak apa-apa, Bulan. Aku suka di sini!” jawabnya.

Ibu Sandi meminta izin kepada kyai Abdullah agar mengizinkan Sali tinggal. Semua orang menyambutnya dengan respon positif. Sali mahir berbahasa Arab, mungkin dia akan menjadi guru di sini. Itu yang dikatakan ibu Sandi.

Aku tidak memaksa Sali untuk ikut kembali ke rumah. Aku membiarkan dia memilih jalannya sendiri.

“Tapi Sali, jika kamu lama menetap di Indonesia. Bagaimana dengan tokoh pakaianmu di Ankara? Apa ada yang mengurusnya?”

Aku hampir melupakan hal itu.

“Aisha yang akan mengelolahnya. Ku pikir, Gani akan menetap di Turkey?” jawab Sali.

Aku belum mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status