Share

Bab 47

Mereka berjalan beriringan selesai meeting. Indri menoleh kanan kiri yang berjejer toko-toko aneka kue dan buah. Kedai minuman khas dan masih banyak lagi yang buka.

"Dit, kamu tahu kenapa aku memilih jalan kaki di malam begini?" Pria itu memperpelan langkah kakinya.

"Tau. Biar saya semakin kelelahan," ketus Indri. Saat sedang haid, dia memang sangat sensitif.

Dave mengehela napas. Sekarang sudah pukul sebelas malam. Untungnya hari ini semua pekerjaan selesai tinggal satu hari mereka di sana. "Dari tadi pagi kamu galak terus. Sama bos kamu aja dibentak-bentak." Pria itu berkata tanpa menoleh.

Indri diam. Dia berhenti di depan toko aneka aksesoris. Padahal Dave sudah jalan lebih dulu. Saat pria itu berbicara sendiri, ia baru sadar yang dia ajak bicara masih tertinggal di belakang sana. Pria itu menoleh dan kembali.

"Kamu mau masuk?" tanya pria itu pada Indri yang masih terpaku. "Masuk aja, aku tunggu di sini."

"Enggak, Pak. Lagian ...." Indri melanjutkan jalannya tetapi pria itu mencek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status