Share

Bab 42

Willy melihat Hengky sekilas dan tidak berbicara apa pun. Dia membawa Santo menemui dokter untuk menanyakan kondisi kedua lelaki itu. Tersisa Hengky dan Winda sendiri di dalam ruangan itu.

Winda menatap perban yang ada di kepala Hengky dengan mata memerah. Dengan iba dia berkata, “Sakit, ya?”

Melihat mata memerah perempuan itu membuat perasaan Hengky berantakan. Beberapa menit kemudian, Hengky mengalihkan tatapannya dan berkata, “Aku minta Willy antar kamu pulang.”

Winda tercenung sesaat dan buru-buru menolak, “Aku nggak mau pulang, aku mau tinggal di sini menjagamu.”

Sikap perempuan itu membuat Hengky teringat dengan telepon Jefri. Wajah lelaki itu berubah kaku dan sebersit emosi melintas di wajahnya.

“Aku nggak butuh kamu untuk jaga aku.”

Winda terlihat bingung dan juga sedih. Dia tidak tahu kenapa hanya dalam waktu satu jam saja bisa membuat Hengky berubah menjadi orang yang berbeda. Sikapnya menjadi dingin dan juga asing. Hengky yang seperti ini membuatnya merasa takut.

Perempuan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status