Share

Bab 44

Untuk pertama kalinya mereka tidur bersama dan tentu saja tidak terbiasa. Hengky langsung mengambil posisi di paling ujung dan membelakangi Winda. Sedangkan Winda hanya bisa menghela napas sambil menatap punggung lelaki itu.

Teringat respons Hengky sebelumnya membuat Winda tidak berani mendekati lelaki itu lagi. Tidak butuh waktu yang lama bagi keduanya untuk terlelap karena terlalu lelah. Mendengar suara napas Winda yang teratur, Hengky membuka matanya dan membalikkan tubuhnya. Dia melihat Winda yang terlelap dengan sorot yang sulit dijelaskan.

Keesokannya Winda terbangun karena suara berisik. Dia membuka matanya yang berat dan sedetik kemudian ada yang menyingkap selimutnya.

“Kamu masih bisa tidur setelah buat Hengky seperti itu?!”

Sebuah suara nyaring terdengar di telinganya dan membuat Winda menggaruk rambutnya kesal. Dia duduk dan menatap orang yang tengah berbicara itu dengan mata menyipit. Seorang perempuan paruh baya yang terawat dan juga anggun terlihat di depannya. Meski usia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status