Share

Bab 43

“Dia ….”

“Kamu jangan bawel! Buruan masuk saja,” kata Willy sambil mendorong lelaki itu masuk dan menutup pintu.

Di dalam kamar hanya tersisa mereka berdua. Mendadak situasi dalam kamar menjadi sedikit canggung. Hengky terdiam beberapa saat di depan pintu dan berkata, “Aku mandi dulu.”

Tubuh mereka berdua penuh dengan lumpur dan darah. Bagi Hengky yang sangat gila bersih tentu saja tidak akan tahan. Melihat Hengky yang melangkah ke toilet, Winda buru-buru melempar selimut dan mengikuti lelaki itu masuk ke kamar mandi.

Saat Hengky bersiap menutup pintu, Winda melangkahkan satu kakinya masuk ke dalam. Kedua kening lelaki itu berlipat dan bertanya, “Kenapa kamu ikut masuk?”

Winda mengangkat wajahnya yang kotor dan sedikit memerah sambil berkata dengan nada malu, “Luka kamu nggak boleh kena air, sebaiknya aku yang bantu kamu bersihkan saja.”

Wajah Hengky berubah kaku dan dia berdeham sambil berkata, “Nggak perlu, aku sendiri saja-“

Winda langsung berlalu melewati sisi lelaki itu dan membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status