Share

Bab 20. Rasa Bersalah

Selamat membaca!

Dua minggu sejak kematian Bimo, kehidupan Viola tak lagi sama. Tak ada senyuman atau sikap yang ceria seperti biasanya. Gadis itu lebih banyak menyendiri, melamun, dan hanya menghabiskan waktu di kamar. Bukan hanya saat di rumah, di kampus, Viola juga menunjukkan sikap yang sama sekalipun itu di hadapan Tari–sahabatnya.

"Vi, gue tahu lo sedih banget kehilangan Ayah lo, tapi ini udah dua minggu lo kaya gini. Udahlah, Vi, ikhlasin dan jangan terus-terusan nyalahin diri lo sendiri! Kematian Ayah lo itu udah takdir, semua itu bukan salah lo!"

Viola yang sejak tadi hanya diam pun mulai menoleh, menatap Tari dengan sorot matanya yang tajam. Entah kenapa ia merasa tidak suka dengan perkataan dari sahabatnya itu, walau sebenarnya apa yang Tari katakan tadi bukan pertama kalinya.

"Jangan sok tahu, lo nggak usah ikut campur, Tar! Lo nggak akan pernah ngerti karena lo belum pernah ngalamin kaya gue! Bahkan sampai sekarang, Ibu gue aja masih nggak mau ketemu gue!" Viola mengangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
masih banyak kok orang lain yang lebih parah kondisinya dari kamu Viola. Tari contohnya, dia bahkan dibayangi penyesalan saat kepergian ayahnya. kamu beruntung bisa minta maaf sama ayahmu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status