Share

Bab 21. Mengejutkan

Selamat membaca!

Saat mata kuliah terakhir pada hari itu telah selesai, Viola tampak keluar dari kelas bersama Tari. Raut wajah gadis itu tak lagi sendu seperti sebelumnya. Namun, masih terlihat jelas kelopak mata yang sedikit membengkak dan juga lingkar hitam yang menandakan bahwa memang gadis itu sejak kematian ayahnya sulit terlelap. Ya, itu yang diakui Viola pada Tari saat di perpustakaan kampus. Saat di mana untuk pertama kalinya, Viola membagi kesedihan, rasa sakit, dan juga penyesalan yang mengusik hatinya pada seseorang.

"Vi, lo pulang tetap bareng Pak Devan, kan?" tanya Tari yang memang mencemaskan sahabatnya jika sampai pulang sendirian. Hal yang sangat wajar karena Tari masih sering melihat Viola tiba-tiba melamun, bahkan sekalipun itu di tengah pelajaran.

"Nggak tahu gue, ya ... kalau Pak Devan masih ngajar paling gue pulang sendiri."

"Nggak-nggak, pokoknya lo nggak boleh pulang sendiri. Kalau emang Pak Devan masih sibuk, biar gue temenin aja sampai rumah."

"Udah nggak usa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
ish Viola. knp gk denger apa yg pengen dicapin Tari sih. yakin nih udah masa bodoh Ama Devan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status