Share

36. Permintaan maaf Aini

Shafira sungguh tak tahan dengan sikap Satria. Emosi di dada sudah tak tertahan, menderu untuk dikeluarkan. Shafira berlari ke kamar dan menangis sepuasnya disana.

Disaat seperti ini, ayah dan ibu yang terlintas di benaknya.

"Ya Allah aku sungguh merindukan ayah dan ibu? Kenapa semua ini harus terjadi ya Allah? Aku hamil tua, tak punya orang tua tapi kenapa mas Satria tidak punya rasa kasihan kepadaku? Malah lebih mementingkan Thika, wanita masa lalunya?"

Shafira bergumam tak karuan diiringi derai air mata.

Wanita manapun jika di posisi Shafira mungkin tak akan tahan diperlakukan seperti itu oleh suaminya. Shafira sendiri pun merasa tak sanggup untuk bertahan namun lagi lagi kandungan yang tinggal menunggu hari hari ini lah terus menjadi pengganjal niatnya untuk pergi.

Satria kembali menghubungi Thika dan di dengarkan oleh Aini.

"Halo."

"Halo mas, aku sudah sampai rumah. Bagaimana sekarang mas?"

"Aku akan kesana mengganti Aki, tolong kamu bawa sepeda motornya ke rumah saudaraku Afan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status