Share

43. Butuh bukti bukan janji

"Mas, tunggu!?"

"Ada apa?!" tanya Satria ketus. Dirinya masih emosi, pengaruh alkohol yang begitu kuat.

Yudha memberi kode pada Shafira untuk menghentikan niatnya dan membiarkan Satria pergi.

Safira yang mengerti kemudian berkata, "tidak jadi Mas".

Akhirnya Satria pergi meninggalkan Safira dan Aini.

"Bu, sekarang ibu istirahat ya," ucap Shafira memapah mertuanya masuk ke kamar. Dilihat jam di ruang tamu menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Pintu yang tadi di rusak Satria, kini ditopang dengan kursi agar bisa tertutup. Tatapan Shafira beralih pada pecahan gelas yang berserakan di ruang tamu. Dengan pelan diambil dan dibuang ke sampah.

"Tess!"

Air mata Shafira kembali jatuh tak tertahan.

"Kamu kenapa mas?"

"Apa rasa cintamu pada Thika yang membuatmu seperti ini?"

Hati Shafira benar benar hancur saat ini. Dirinya tak tahu harus berbuat apa untuk menyadarkan Satria. Perubahan ini jelas terjadi setelah sang suami bertemu dengan Thika. Karena Thika, kehidupan rumah tangga Shafira jadi hancur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status