Share

61

BAGIAN61

PUPUS HARAPAN

          “Ng-nggak, kok, Pak,” jawabku gelagapan. Mataku sempat terpana untuk beberapa saat tatkala melihat dua pria dengan stelan jas rapi tersebut.

          Tangan Mbak Sherly sempat menyikutku pelan. Aku tambah gelagapan. Sontak memandang ke arah iparku dengan muka bingung.

          “Gimana, Mbak?” tanyaku berbisik.

          “Itu bosmu? Ayo, diri. Kita salamin,” sahutnya pelan sambil memberi kode dengan lirikan mata ke arah dua pria yang masih mencopot pantofel di depan gazebo.

          “Eh, i-iya.” Sumpah, aku kikuk sekali. Ini kali pertama aku makan dengan Pak Dayu tanpa rekan-rekan kerja lainnya. Terlebih, ini bukan dalam rang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status