Share

BAB 27

Jemari Sera bergetar. Dia benar-benar tidak menyangka. Jelas-jelas dia saat di villa tidak mengenakan busana. Bima pun tidak memakai atasan ketika itu. Tapi, kenapa dia justru masih perawan?

Sera mengusap wajahnya berkali-kali dengan air. Kemudian dia menunduk, lalu menangis. Semula dia merasa sangat bodoh karena tidak bisa menolak permintaan Bupati. Terlalu nikmat. Sekarang, Sera bisa berbahagia dengan ini semua. Dia hilangan perawan dengan suaminya sendiri.

Tangisan itu kini berubah menjadi tawa. Sera merasakan kebahagiaan pertama kali dalam kehidupannya.

"Bima selama ini sudah membohongiku. Dia mempermainkan aku." Sera menyalakan air shower. Menikmati kehangatan air itu dengan senyuman. "Kebohonganmu sudah membuatku bersemangat untuk hidup kembali, Bima," batinnya sambil tersenyum.

"Nduk, Tuan sudah mau berangkat," teriak Mbok sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Sera terburu-buru mematikan air. Dia teringat perkataan Bupati untuk tidak terlambat.

Sera mengambil handuk dan menutup tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status