Share

Bab 37

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kau menembaknya? Apa kau sudah gila!" teriak Bima. Dia ingin sekali menyentuh tubuh Sera. Tapi Anggoro segera menamparnya dengan sangat keras.

Plak!!

"Dia adalah istriku. Hanya aku yang bisa menyentuhnya." Tidak peduli semua orang menatapnya, Anggoro segera menggendong tubuh istrinya. Namun, dia terkejut tidak ada darah yang keluar dari tubuh Sera. Dia melihat kalung berlian berwarna biru itu dan ternyata peluru kayu kecil yang seharusnya mengenai dada Sera, tertancap di sana. Sera pun perlahan membuka kedua matanya. Kemudian segera turun dari gendongan Anggoro. Kembali menatap tajam semua warga.

"Aku tidak akan pernah mati," ucapnya sambil menepuk-nepuk dadanya yang masih sangat sesak. Dia terus memaksakan dirinya, walaupun pandangannya semakin kabur.

Peluru itu untung saja bukan peluru api yang biasanya digunakan untuk menembak musuh. Sebuah peluru kecil yang biasanya digunakan untuk melumpuhkan binatang yang terbuat dari kayu. Namun, tetap saja jant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status