Share

Bab 56. Bercerita Kepada Ludro Gempol

Pikiran pemuda tampan itu gelusah. Dia berdiri dengan bersedekap, jiwanya menembus waktu, mencari keberadaan sosok gadis berkemben dan berkain hijau yang sudah dianggap sebagai adik itu.

Tak ada jawaban atas penglihatan batin yang baru saja dikerahkan. Sosok gadis bisu itu tetap tak tertembus. Matanya perlahan terbuka. Sorot netranya bergerak-gerak gelisah.

"Sekar Pandan, di mana kau, Adikku?" Raden Prana Kusuma mendesah.

Terdengar ketukan dari luar jendela yang terbuka. "Raden, kau ada di dalam?" Suara halus tapi tegas seorang laki-laki bertanya. Raden Prana Kusuma menoleh pada jendela kamar. Itu suara pelayannya yang biasa mengurusi keamanan di lingkungan kediaman orang tuanya. Biasanya kepala pengawal ayahnya akan memukulkan batu pada gagang pedang setiap melewati jendela kamar junjungannya.

"Ya, ada apa?"

Pemuda tampan itu menyalakan damar dengan pelita kecil yang ada di meja dekat kendi air minum. Tidak lama ruangan kamar semakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status