Share

Part 12

Pisah Terindah

#12

"Tempat pengajiannya di mana? Biar aku antara, ya?" ujar Mas Danar penuh harap.

Cepat aku menggeleng. "Nggak usah, Mas. Aku sama Shahna aja."

"Aku jalan dulu. Mas bawa kunci rumah 'kan?" Aku mengulurkan tangan untuk berpamitan. Namun, tidak langsung disambut oleh Mas Danar. Malah dia lama tertegun.

Jujur, aku agak dibuat salah tingkah dengan cara Mas Danar menatapku. Memang ini adalah penampilan yang tak biasa dariku. Memakai gamis agak longgar dan jilbab panjang. Menyesuaikan dengan acara yang akan kuhadiri.

Biasanya, aku berpenampilan menutup aurat lebih sering bersifat situasional. Belum konsisten dan juga belumlah sempurna menurut ketentuan syar'i. Namun, belakangan semenjak sering berkumpul bersama orang-orang tua teman-teman Shahna di sekolah, aku mulai bertransformasi. Awalnya dengan niat sebatas menyesuaikan diri dengan mereka yang sebagian besar berpakaian Syar'i di kesehariannya. Namun, lama-lama mulai merasa nyaman.

Ditambah lagi sudah beberapa kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu yg sabar y klo kmu g tahan kmu minta pisah dgn Danar klo dia g mau melepas perempuan itu .dr pada berdosa bersama laki2 yg berzinah dgn pasangan nya
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
terus pada inti cerita supaya pembaca tidak bosan mengikuti alur cerita.. update terus cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status