Share

Bab 4. Leroy, Ayo Bercerai!

Angeline menarik napas, lalu mengembuskannya dengan kasar.

"Iya, cuma masalah sepele gitu aja dibesar-besarin! Lagian, kamu harusnya bersyukur! Aku udah ngasih tempat tinggal mewah dan makan gratis selama 5 tahun. Kalo bukan karena kebaikan hatiku, kamu pasti masih jadi gelandangan."

Angeline mencemooh suaminya. Sejak pernikahannya dengan Leroy diatur oleh Ramisa 5 tahun lalu, dia dan kedua orang tuanya tidak kuasa untuk menolak. Maka, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajukan perceraian.

Leroy menggeleng. Dia berkata, "Angel, kamu nggak salah muji diri sendiri? Nyatanya, Nenek Ramisa adalah orang yang udah nolong aku dari jalanan, bukan kamu!"

Angeline tidak terima. Dia merasa Leroy sudah keterlaluan.

Angeline membalas perkataan Leroy. "Jangan lupa, aku selalu ngasih kamu upah Rp5 juta

setiap bulan. Jadi sebenernya, kamu memang cuma Suami benalu di sini. Akulah yang biayain hidup kamu, bukan sebaliknya."

Itu benar! Angeline tidak mengada-ada.

Setiap tanggal 1, Leroy selalu mendapatkan uang saku dari istrinya sebanyak Rp5 juta sesuai dengan upah buruh di kota Aston. Angeline menganggap itu adalah upah Leroy karena telah mengerjakan semua pekerjaan rumah. Terkadang, Angeline memotong upahnya menjadi Rp3 juta jika Leroy membuatnya kesal.

Leroy kecewa. Dia berpikir, 'Jadi di mata kamu, aku cuma seorang buruh? Aku pikir, kamu tulus. Padahal aku ini Suami kamu, Angel. Apa nggak ada sedikitpun rasa saling menghargai di hati kamu?'

Masih dengan sikapnya yang tenang, Leroy berbicara.

"Tapi kenapa, bisa-bisanya kamu ngomong kalo selingkuh itu hal sepele yang nggak perlu dibesar-besarin?! Aku jadi penasaran, apa yang ada di dalam otak kamu?!"

Leroy sudah tidak sanggup lagi menekan emosi. Dia melontarkan kata-katanya begitu saja kepada Angeline.

"Roy, karena sekarang status kamu masih jadi Suamiku ... meskipun aku ngelakuin sebuah kesalahan fatal, kamu harus tetap nanggung dosanya. Paham, nggak?"

Leroy geleng-geleng. Dia meninggalkan Angeline dan pergi ke kamar mandi.

Angeline pun berteriak, "Leroy, ayo bercerai!"

Namun seperti biasa, Leroy mengabaikannya.

***

Pukul 9:00 malam waktu kota Aston.

"Leroy! Cepetan bawa air cuci kaki ke sini!"

Saat Leroy sedang mengerjakan sesuatu di handphone, terdengar suara sopran wanita memanggil namanya.

Leroy membuka laci lemari dan menyimpan handphone. Lalu, dia berlari keluar kamar menghampiri ibu mertuanya.

Sesampainya di ruang keluarga, Leroy terkejut melihat banyaknya kantong belanjaan brand-brand mewah kelas atas di lantai. Dia berdiri kaku dan tidak melakukan apapun.

"Ngapain bengong? Bawa dan simpen semua belanjaan di kamar! Terus, ambil air cuci kaki buat saya dan David sekarang!"

Vanessa Hudgens, istri David yang merupakan ibu mertua Leroy. Hobinya menghamburkan gaji suami. Karena Vanessa merasa, David berasal dari keluarga kaya raya. Jadi, sangat wajar bila dia menghabiskan banyak uang untuk pergi bersenang-senang dengan geng sosialitanya.

"I-iya, Ma," sahut Leroy.

Vanessa melotot. Dia berteriak, "Apaan?! Saya kan udah bilang, jangan panggil Mama!"

"Bikin jijik aja!" timpal David. "Panggil kami dengan sebutan Tuan dan Nyonya! Ngerti, kan?!"

Leroy tertegun sejenak. Lalu, mengangguk, "Iya, Tuan."

Selama lima tahun menjadi menantu David dan Vanessa, Leroy selalu menunjukkan sikap tenang. Dia tidak pernah melawan ataupun membalas perlakuan keluarga Angeline yang semena-mena. Dia menahan semuanya demi Ramisa.

"Bagus." David tersenyum puas. "Anjing peliharaan emang harus nurut. Kalo nggak gitu, yaa nggak dapet makan dan tempat tinggal."

Wajah Leroy langsung merah padam dengan tatapan menyalak. Hati Leroy terasa sangat sakit. Angeline dan kedua mertuanya sudah menginjak-injak harga diri Leroy.

Oh, apakah seorang menantu pria yang tinggal menumpang di keluarga istri masih memiliki harga diri?!

Tahun ini, Leroy Opulent berusia 29 tahun. Dia terkenal dengan julukan menantu benalu keluarga Donsu di seluruh kota Aston. Leroy hidup sengsara karena dijadikan babu oleh keluarga David Donsu.

Selama Leroy bekerja di perusahaan Aston Pizza Delivery Order, Vanessa selalu meminta semua gajinya. Karena itulah, Leroy hanya memiliki uang lemburan dan Angeline tidak keberatan dengan hal itu. Karena Angeline menganggap gajinya lebih besar daripada Leroy.

"Ngapain bengong lagi, hah?! Cepetan sana pergi!" Vanessa kembali membentak Leroy.

Leroy pergi membawa semua belanjaan Vanessa ke kamar mertuanya. Setelah beberapa saat, dia kembali ke ruang keluarga dengan membawa wadah bulat berisi air hangat dan handuk kecil.

Leroy berjongkok di depan Vanessa dan David yang sedang duduk di sofa panjang. Dia mulai membersihkan kedua kaki Vanessa.

Angeline memanggil David dengan tidak bersemangat. "Papa!"

Angeline datang dengan membawa sebuah dokumen. Wajahnya lesu.

"Kenapa?" tanya David. "Kok muka kamu ditekuk gitu? Ada masalah di perusahaan?"

Angeline duduk di sofa single. "Papa tau, kan? Aku ini kepala divisi penjualan Donsu Group. Tapi, penjualan bulan ini turun drastis. Kalo begini terus, Kakek bisa marah sama aku dan keluarga kita."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status