Share

Dua Tamparan Keras

"Uhm ... bukan begitu, Pak. Saya cuma takut ketahuan sama ibu kos keluar malam-malam, itu saja."

Aditya melirik dengan senyum miringnya.

"Hmm ... tidak apa-apa juga, harus jujur kalau kamu takut ketahuan sama pacarmu."

Sial! Perlukah aku berteriak, tidak punya pacar agar dia berhenti bicara pacar terus?

"Yah, saya tidak punya pacar, Pak."

Aditya yang tengah fokus menyetir mobil tadi tiba-tiba menghentikan mobil. Kemudian memutar badan menghadap Selena.

"Apa itu benar, Selena?"

Selena mengangguk cepat. Terserah Aditya percaya atau mau mengatainya pembohong.

Baru tadi siang ia mengaku-ngaku mau bertemu pacar, sekarang tiba-tiba mengaku tidak punya pacar.

"Aku rasa kamu memang ahlinya berbohong, Selena!" Aditya tertawa kecil mengejeknya.

"Aku belum pikun, Selena. Tadi siang kamu mengaku mau kencan dengan pacarmu. Kenapa sekarang tiba-tiba tidak mengakuinya?"

Ahh, ribet! Dia mau mengorek informasi pribadiku atau menemaninya beli apa tadi? Selena mengumpat karena jadi terus-terus berbohon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status