Share

Hanya Ada Kegelapan

Daffar bergegas berjalan ke arah satu lemari yang ada di dapur. Kemudian, ia kembali dengan membawa beberapa kantong snack dan minuman kaleng.

Dengan ekspresi wajah seperti anak kecil, ia meletakkan semua yang ada dalam pelukannya itu ke atas karpet.

"Kita akan nonton film sambil ngemil," ucapnya dengan riang.

Aku tertawa terbahak-bahak.

"Kirain pengen apa gitu, aku sudah mikir yang macam-macam," ucapku setelah puas tertawa.

Daffar tersenyum simpul.

"Mungkin yang begini sudah biasa dilakukan Kamu dan teman-teman mu, tapi aku belum pernah melakukannya," ujarnya dengan ekspresi sedih.

Ah....

Aku menyesal telah menertawakannya.

Aku beringsut mendekat ke arah kantong-kantong snack yang lezat itu, mencomot satu snack potato chips dan segera membuka kantong kembung itu.

"Kalau begitu, ayo kita lakukan!" seruku dengan semangat.

Daffar tersenyum lebar.

Lalu, ia menyalakan televisi layar datar berukuran besar yang ada di depan satu set sofa berikut karpet tebalnya ini.

"Aku yang akan memilih f
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status