Share

Hentikan!

Aku menatap lurus ke depan seolah di jalan aspal itu akan muncul jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benak.

Daffar terkekeh.

“Jika aku tidak mengamatimu sejak awal, di mana Kamu tetap terlihat terjaga saat berada di sekitarku, tentu kejadian tadi juga akan membuatku terkejut seperti Amora. Em ... tapi, apa Kamu benar-benar nggak memiliki sesuatu atau pernah mempelajari sesuatu ... mungkin?” selidik Daffar samar.

Aku mengembuskan napas panjang.

“Aku hanya belajar di sekolah-sekolah yang ada di Kota Shrim seperti layaknya penduduk Shrim yang lain. Aku sendiri tak tahu apa yang terjadi,” jawabku tegas.

Daffar mengangguk pelan.

“Tak perlu terlalu dipikirkan, yang penting, sampai sekarang, Kamu baik-baik saja,” ujarnya berusaha menenangkanku.

Ah ... andai bisa bersikap seperti itu. Andai aku bisa menepikan seluruh pertanyaan yang menyerang otak ini.

Beberapa saat kemudian diam merajalela di antara kami, selama perjalanan ini kami berdua mungkin asik dengan apa yang riu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status