Share

Sinyal Sihir Terendah

“Itu bukan pertanyaan karena si penanya sudah tahu dengan jelas jawaban apa bakal didengar!” seruku sewot.

Daffar tersenyum menyeringai.

Aku kembali mengelap kaca yang tinggal sedikit lagi selesai.

Sejurus kemudian aku mendeteksi pergerakan dari arah meja Daffar.

Laki-laki itu beranjak dan berjalan mendekat ke arahku. Lalu, ia berhenti tepat di belakangku dan mengambil paksa lap kaca yang ada di tangan kananku.

“Itulah kenapa kutanya,” ucapnya pelan sambil mengelap kaca bagian paling atas.

“Menurutku, untuk sementara waktu, Kamu harus pergi dari tempat ini. Setidaknya sampai aku kembali dari Anbar untuk bernegosiasi dengan Ghassan,” sambungnya tanpa menoleh ke arahku.

Aku melongo.

Semengkhawatirkan itukah keadaanku?

Laki-laki itu mengembalikan lap kaca ketika selesai membantuku, lalu ia meletakkan kedua telapak tangannya di bahuku. Lalu, dengan lembut, ia membalikkan badanku seratus delapan puluh derajat. Kemudian, ia mendorongku ke mejanya dengan pelan.

“Nah! Duduklah!” pintanya keti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status