Share

Sejarah Project Darah Malaikat

Sepasang suami istri yang telah lanjut itu mengangguk-angguk dengan semangat. Bahkan, istrinya, dengan cepat, menarik kursi, kemudian duduk di sampingku.

“Memang kalau diperhatikan dengan baik, tidak sama persis, tapi saya yakin, ada separo wajah dari orang itu ada wajahmu,” lanjut laki-laki itu dengan sekilas memandang istrinya.

Wanita yang kini di sampingku ini mengangguk-angguk setuju.

“Oh ya?” Aku makin tertarik.

“Di mana kalian bertemu dia?” kejarku makin penasaran.

Sesaat mereka menunduk menyembunyikan sorot mata penuh kesedihan.

“Dia ikut menjadi korban bersama tempat yang dihancurkan itu,” jelas laki-laki itu dengan sedih.

Hah!

Aku membelalakkan mata.

“Kalian yakin?” tanyaku menegaskan.

Mereka berdua mengangguk.

“Dia adalah tetanggaku, rumahnya berjarak beberapa rumah dari rumahku yang juga ikut hancur. Dia dan suaminya adalah orang yang sangat baik di lingkungan ini,” celetuk sang istri setelah dari tadi hanya mendukung cerita suaminya dengan mengangguk-angguk.

“Orang ini ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status