Share

Pertemuan Misterius

Aku terus menatapnya lekat, menuntut jawaban dengan sorot mata yang kupertajam.

“Ah ...,” desah Daffar lelah.

Laki-laki ini berkacak pinggang sambil mengalihkan pandangan ke samping kanan dan kiriku.

“Setiap project punya tujuan ‘kan?” desakku penuh penekanan, tetap menuntut jawaban.

“Anneth, em ... tujuannya belum bisa dipaparkan sekarang. Semua masih dalam rencana, tapi langkah konkritnya akan ditetapkan setelah specimen darah itu ditemukan,” jawabnya diplomatis ... ngeles.

Aku mengernyitkan kening.

Masa project yang dilakukan dengan membangun sebuah departemen khusus, tujuannya nggak jelas.

Aku curiga.

“Ah ... sudah, jangan terlalu dipikirkan itu sekarang, Anneth! Let go with the flow aja, oke? Ayo kita keluar,” bujuk Daffar pelan.

Laki-laki itu berjalan mendahuluiku, tangannya menekan satu tombol alat komunikasi yang berada di dekat pintu.

Seperti yang sudah-sudah, itu artinya sebentar lagi Mina akan datang ke ruang rahasia ini.

Aku memandang lurus ke atas meja.

Phuh ....

Syukurla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status