Share

Ruang Praktek Barkiya

“Selamat datang di tempat yang sederhana ini, Anneth!” serunya dengan riang.

“Em, aku dengar ... Kamu juga mencariku di kediamanku,” lanjutnya sambil menyertakan senyum manis.

Aku mengangguk.

“Seharusnya saya mencari Anda lebih cepat dari ini, Barkiya,” balasku santun.

Wanita ini tersenyum penuh arti, mengangguk tanpa melepaskan pandangannya dari wajahku.

“Kamu ke sini bukan untuk mengobati gejala seperti yang dirasakan oleh para tamu di acara Millian ‘kan?” tebaknya datar.

Aku menggeleng.

“Saya rasa, Anda lebih tahu tentang itu, Barkiya,” jawabku terus terang.

“Anda bahkan bisa mengirimkan suara Anda ke telinga ini tanpa seorang pun mengetahuinya,” lanjutku lugas.

Wanita cantik ini yang duduk di belakang meja kerjanya itu mengangguk-angguk.

“Hem ... senang sekali jika Kamu mengetahui itu, Anneth,” jawabnya tanpa ekspresi terkejut di wajahnya.

Aku berusaha menunjukkan ekspresi datar.

“Jadi, apa keluhanmu?” tanyanya sambil beranjak.

Aku mengikuti gerakannya yang berjalan menuju sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status