Share

Serpih Ingatan

Pertanyaanku terabaikan.

Melihat Hirah yang panik, aku kecil kebingungan, apalagi mendengar apa yang ia ucapkan. Tapi, tak ada waktu untuk menanyakannya lebih lanjut.

Wanita itu meletakkan telunjuknya di dekat bibirnya.

“Sst!” pintanya, wajahnya makin tegang.

“Hirah,” ucap aku kecil sambil menahan tangis.

“Dengar, Nak! Apapun yang Kamu dengar dan Kamu lihat dari sini, jangan pernah membuat gerakan atau suara apapun! Mengerti?” lanjutnya dengan penuh penekanan dalam setiap kata dalam kalimatnya.

Aku menatapnya dengan bingung, takut dan penasaran.

Aku ingin menggeleng, tapi tatapan mata Hirah membuat kepala ini terpaksa mengangguk.

Pengasuhku ini menganggukkan kepala.

“Bagus, Nak! Kamu anak pintar,” pujinya seperti biasanya.

“Jangan sampai mereka tahu Kamu ada di sini, oke? Akan ada orang yang membawaku dari tempat ini, setelah itu akan ada tetangga kita yang akan mengantarmu ke suatu tempat, Kamu akan banyak teman di sana, mengerti?” tegasnya kembali dengan penuh penekanan pada setiap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status