Share

Next Info

Aku memejamkan mata saat otak ini tak memiliki referensi dari semua pengetahuan yang kupunya untuk menjawab pertanyaan yang bergulung-gulung di kepala ini.

Hah!

Mungkin selama ini, aku terfokus pada kesedihan yang meraja di hati karena kepergian Hirah dengan cara yang tak wajar itu.

Tapi, kali ini, setelah mengalami banyak kejadian di luar nalar, aku baru sadar jika kepergian Hirah itu bukan semata-mata kepergian yang tak wajar, tapi ada hal lain yang tersembunyi dibalik itu.

Sayang sekali, bahkan untuk menebak apa yang berada di balik semua itu saja, aku nggak bisa.

Akhirnya, aku berusaha mendamaikan diriku sendiri dengan menumbuhkan harapan semoga kelak petunjuk-petunjuk, dengan rela, datang menghampiri.

Kaki ini melangkah meninggalkan rumah kosong ini dengan gontai.

Beberapa saat kemudian, setelah menunggu rute balik bus dari kota yang berada di sebelah daerah Nabit ini, bus yang kutumpangi masuk ke Kota Shrim dan menurunkan aku di halte dekat tempat tinggalku.

“Anneth!”

Suara Aaro
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status