Share

Bab 35.b

Aku langsung berlari, kaki bagai melayang mengejar tubuh kecil yang terjungkal-jungkal di tangga. Sayang sekali, kakiku baru sampai di ujung tangga paling atas. Dia sudah terkapar di bawah.

“Zikri ....” Aku teriak bersama air mata yang sudah menutupi pandangan.

“Zikri ....” Aku segera turun. Menarik anak yang tergeletak tak berdaya ini ke pangkuan. Darah segar mengalir dari mulutnya. “Tidak! ....” Aku teriak keras. Air mata menderas.

Dengan sangat cepat, Bang Rasya mengambil Zikri dari pangkuanku. Dia berlari membawa putranya ke depan dan langsung naik mobil yang tadi baru terparkir.

Aku membeku melihat darah segar yang membasahi tangan. Suara mobil dengan kecepatan tinggi melesat di halaman.

Umma menarik tanganku. “Cepat, kita langsung ke rumah sakit.”

Aku berlari kembali ke lantai dua. Membawa dompet, tas, HP, juga cadar. Kupasang kain tipis ini sambil berjalan. “Ya Allah, Ya Allah, selamatkan anakku.” Tubuhku terus bergetar.

Di depan, mobil sudah siap. Umma telah duduk di da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status