Share

Bab 39.b

Tempat yang pertama didatanginya yaitu masjid. Dia bertanya pada pengurus masjid di sana. Ayahnya dulu sering berceramah di masjid itu, jika masih hidup mereka pasti tidak akan tinggal jauh dari tempat itu.

"Ustadz Hasan, ya?" Pria yang bertugas sebagai pengelola masjid itu berpikir. Karena tidak hafal, Aisha dibawa pada sesepuh di sana.

"Ustadz Hasan sudah tiada, Nak. Saya sendiri yang ikut menguburkan jenazahnya. Setahu saya, keluarga ustadz Hasan tidak ada yang selamat," kata pria itu. Pak Maulana namanya, dia pengurus mesjid yang lama. Dia selamat karena sedang ada di masjid hari itu.

Aisha tak kuat menahan Air matanya. Dia menangis sambil memeluk Rasya kecil. Beruntungnya dia punya anak yang menguatkan mentalnya. Bila tak ada Rasya, mungkin dia akan histeris mendengarnya.

Aisha terus tapak tilas. Ke rumah yang hanya tersisa tanah datar saja. Ke kampus. Lalu ke pemakaman masal. Aisha menyewa rumah sederhana di dekat masjid berkubah hitam itu.

Esok harinya, Aisha berkunjung ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status