Share

Bab 40.a

Pov Alina

Aku duduk di kasur sambil memegang ponsel. Kuhela napas berkali-kali untuk menenangkan diri. Dadaku semakin berdebar saja. Kubaca rentetan tulisan itu seraya menggigit bibir.

"Hai, Sayang." Kehadiran Bang Rasya yang tiba-tiba membuatku terperanjat sampai ponsel terjatuh ke atas karpet permadani.

"Sedang apa?" Bang Rasya mengambil ponsel dan aku segera merebut dari tangannya.

Dia memicing. "Apa awak sembunyikan sesuatu?"

"Tak." Aku menyembunyikan ponsel ke belakang. Benda yang bahkan belum dikeluarkan layarnya itu kugenggam dengan dua tangan.

"Apa?" Bang Rasya melingkarkan tangan mencoba meraih benda pipih di punggung. Memang dasarnya dia iseng, bukannya ambil dari samping malah dari depan, tentu saja tubuhnya semakin maju sementara aku semakin mundur dan pada akhirnya berbaring di atas kasur.

"Oh, ini sulit sangat," katanya berlebihan. Padahal dari tadi tangannya sudah berhasil menggenggam HP.

"Abang tahu bahasa gaul modus tak?"

"What?"

"Modal dusta."

"Astagfirull
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status