Share

28 B

Aku mengusap-usap dada, menarik napas dan membuangnya perlahan. Yang harus semangat adalah aku sendiri, bukan orang tuaku saja. Karena kesembuhan akan cepat didapat jika dari dalam hatiku benar-benar berusaha sehat.

Aku menurunkan kaki dari atas tempat tidur, memijakkan kedua kaki di atas lantai semen. Aku harus berlatih berjalan lagi sampai tidak perlu menggunakan tongkat. Kubentangkan tangan untuk menjaga keseimbangan dan melangkahkan kaki perlahan. Tiba-tiba aku menginjak kerikil agak tajam dan refleks kaki kananku terangkat.

Brugh.

Aku hilang keseimbangan, terrjatuh ke lantai cukup keras. Aku tertawa sekilas, memukul kakiku yang tak becus menopang badan. Kuambil kerikil kecil yang harusnya tak perlu membuatku terjatuh. Dia begitu kecil, tapi bisa menumbangkan manusia sebesarku. Kakiku juga terlalu manja, kenapa dia sampai berdarah hanya karena kerikil.

“Alina, kamu kenapa, Nak? Ya Allah, kamu jatuh?”

Ibu histeris menghampiriku. “Kakimu berdarah. Ibu akan ambilkan obatnya.”

“Ibu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
kenapa ceritanya kebalik2 ya.. ketukar2 urutannya
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Jok jadi mutey2 ceritanya...
goodnovel comment avatar
Septy Hadiana Wahyunizzar
kenapa ko di ulang" terus ch thor cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status