Share

47 B

“Kenapa pada lihat-lihatan?” Bang Rian kelihatan bingung, barulah semua keluarganya kompak tertawa.

“Ih, gak asyik. Sukanya meledek terus. Kita main di luar saja, ya.,” ujar Bang Rian dan membawa anak perempuanku keluar.

“Sebelumnya saya minta maaf, ya, Pak, Bu. Sepertinya ada yang perlu diluruskan sete;ah kejadian tadi. Saya tak ada niatan mau mempertemukan kalian dengan mantan besan. Saya benar-benar tak tahu kalau mantan mertua dari wanita yang sering diceritakan Rian adalah Pak Nugroho. Kami tak pernah membahas nama mereka, hanya sedikit mengetahui kalau Alina pernah mengalami penyiksaan dan kelaparan di rumah suaminya,” jelas Om Sandiaga.

“Iya, benar. Kami harap kalian tak salah paham, ya.” Tante Erni menimpali.

“Iya, kami yakin kok kalau kedatangannya tadi ke sini bukan kalain rencanakan. Tapi memangnya siapa yang sakit di sana, Pak?” tanya Ibu.

Om Sandiaga tersenyum sekilas dan menegakkan punggungnya. “Saya dan istri merasa orang paling miskin di dunia ini. Meskipun harta kami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status