Share

49 A

“Jadi gimana, Alin? Kamu izinkan Delon menemui Cici?” tanya Bang Rian, menyentuh pundaku. Aku terdiam, masih ragu apakah laki-laki ini tidak akan nekad menyakiti putriku juga mengingat dia pernah sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan.

“Alina, aku memang laki-laki paling bodoh di dunia ini. Aku terlambat menyadari kalau cintaku padamu sebenarnya bisa tumbuh dengan sendirinya. Aku terlalu fokus ingin memiliki wanita lain yang jiwa dan raganya tidak bisa kurengkuh. Aku telah menumbalkanmu demi ambisiku,” lirih Delon sambil terisak. Kami jadi perhatian beberapa orang yang kebetulan lewat, tapi mereka berlalu tanpa ikut campur dengan urusan kami.

Aku menarik napas panjang, menatap iba pada lelaki kurus ini. Tiada dendamku padanya, apalagi aku telah berhasil melewati masa-masa sulitnya hidup dengan baik. Kami sudah resmi berpisah, tapi ada anak yang menjadi hubungan ini tidak bisa benar-benar putus.

“Baguslah kalau kamu sudah sadar dengan kesalahanmu. Kuharap kamu itu kuat. Kamu harus b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status