Share

Penasaran

“Ngapain kamu ke sini, hah? Kenapa ngintilin aku sampai ke sini?”

Wina turun dari rumahnya, menarik kerah bajuku dengan kasar. Ah, sejak tadi aku ingin berlari, tapi kaki tak bergerak sama sekali. Mungkin memang lebih baik tetap di sini agar dia tak mengira kalau aku ini pecundang. Aku tak ada niat jahat sama dia.

“A—aku tak sengaja lewat sini dan melihatmu. Aku mengikuti karena penasaran saja. Mana tahu kamu itu komplotan penjahat.”

Astaga, apa yang keluar dari mulutku? Kenapa aku malah terkesan menuduh dan mencurigai. Harusnya itu tak perlu kukatakan secara langsung.

Wina membulatkan mata, mendorong bahuku dan hampir membuat diri ini terjerembab. Wanita ini kuat juga tenaganya, cukup pantas dikatakan preman.

“Ini rumahmu?” tanyaku untuk mengalihkan pembicaraan. Keperhatikan sekeliling, rumah ini hampir bisa dikatakan tidak layak. Dan dari penampilannya, aku tak menyangka kalau dia mau merawat seorang lelaki tua. Entah itu orang lain atau pun orang tuanya. Aku pun belum tahu.

“Iya, i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status