Share

Menemui Putriku

“Kamu bilang apa sama Dina memangnya, Delon? Kok dia nangis sambil bawa anaknya pulang? Padahal anaknya lagi tidur nyenyak loh.”

Mama langsung mencecar dengan pertanyaan setelah Dina pulang. Setelah selesai mengobrol tadi, wajah Dina memang langsung berubah masam. Entah dia tersinggung dengan ucapanku, atau memang karena malu. Aku berkata seperti itu bukan tanpa alasan. Sejak mengenal Dina dan punya hubungan khusus, dia selalu dapat jatah bulanan dariku. Sering juga memberikan barang untuk putranya.

Sebelum putus malam itu, dia menolakku, tapi membawa cincin yang kuberikan. Padahal, jika memang tak mau jadi pendampingku, dia tak berhak atas cincin itu. Setelah dia menjualnya dan mungkin kini kekurangan uang, wanita itu mendekati orang tuaku agar kami bisa bersatu lagi. Buat apa menjalin hubungan jika punya kepentingan sendiri? Aku butuh yang tulus menemaniku di sisa usia.

“Delon, Mama gak habis pikir ya, dengan pola pikiranmu. Ada perempuan cantik yang jelas-jelas mau menikah denganmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status